Jumat, 12 Desember 2025

Peduli Korban Banjir, Pelindo Regional 1 Berangkatkan Relawan dan Salurkan Bantuan ke Aceh Tamiang

Medan, Amphibi News.com -  PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 1 secara simbolis melepas 6 relawan dari total 20 relawan yang akan diberangkatkan untuk membantu penanganan bencana banjir di Aceh Tamiang. Prosesi pelepasan simbolis dilaksanakan pada Jumat, 12 Desember 2025, pukul 14.00 WIB, bertempat di Kantor Ex Pelindo Regional 1, Jalan Krakatau No. 100, Medan.

Dua puluh relawan tersebut nantinya akan bertugas di Aceh Tamiang pada lokasi terdampak dengan fokus pada penyediaan dapur umum, aktivasi sumur yang masih dapat dimanfaatkan, pembersihan area permukiman, serta pendistribusian makanan dan air bersih kepada masyarakat terdampak. Misi kemanusiaan ini dijalankan melalui kerja sama dengan Baitulmaal Muamalat untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan efektif dan tepat sasaran.

Selain pengiriman relawan, Pelindo Regional 1 juga menyalurkan bantuan logistik untuk mendukung kebutuhan dasar warga terdampak banjir. Bantuan tersebut meliputi selimut, popok, tikar, lilin, senter, vitamin, obat-obatan, serta pakaian dalam untuk anak-anak dan dewasa. Seluruh bantuan ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat selama masa tanggap darurat.

Di lain kesempatan, Executive Director 1 Regional 1, Jonedi Ramli, menyampaikan bahwa pengiriman relawan dan bantuan logistik ini merupakan wujud komitmen Pelindo untuk terus hadir membantu masyarakat dalam situasi darurat. Ia menegaskan bahwa sinergi dan kepedulian menjadi kunci bagi Pelindo dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat terdampak bencana.

Pelepasan relawan beserta bantuan kemanusiaan ini menjadi bentuk kepedulian Pelindo Regional 1 dalam mendukung percepatan pemulihan serta membantu meringankan beban warga Aceh Tamiang akibat banjir.(Leo/red).

Pemprov Sumut Gelar Rapat Koordinasi Bantuan Bencana, Pelindo Regional 1 Pastikan Kesiapan Pelabuhan Belawan

Medan, Amphibi News — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Sekretariat Daerah menggelar Rapat Koordinasi Bantuan Bencana terkait kedatangan logistik bantuan dari Kementerian Pertanian yang diangkut menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh dan direncanakan tiba di Pelabuhan Belawan.

Rapat yang digelar pada Kamis, 11 Desember 2025, pukul 09.00 WIB di Posko Tanggap Darurat Bencana Provinsi Sumatera Utara, Jalan A.H. Nasution No. 7 Medan, membahas aspek teknis pembongkaran (unloading) bantuan setibanya di pelabuhan.

Dalam kegiatan tersebut, Executive Director 1 Regional 1 PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Jonedi Ramli, turut hadir dan menegaskan kesiapan Pelabuhan Belawan dalam mendukung kelancaran proses bongkar muat bantuan.

> “Pelabuhan Belawan telah kami siapkan untuk mendukung proses pembongkaran bantuan dari Kementerian Pertanian. Kami memastikan seluruh fasilitas dan koordinasi operasional berjalan optimal agar distribusi bantuan dapat segera dilakukan kepada pihak yang membutuhkan,” ujar Jonedi Ramli.



Ia menambahkan bahwa Pelindo Regional 1 terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan seluruh tahap penanganan bantuan berlangsung aman, cepat, dan terkoordinasi.

Selain Pelindo Regional 1, rapat juga dihadiri oleh Dankodaeral I, Asintel Dankodaeral I, Asops Dankodaeral I, Perwira TNI pendamping swasembada pangan Prov. Sumut, Kepala bidang modernisasi pertanian selaku Pj satgas swasembada pangan Prov. Sumut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Sumut
Dan Peserta undangan rakor lainnya.

Pemprov Sumut berharap melalui koordinasi ini, proses penyaluran bantuan dapat berjalan efektif dan tepat sasaran bagi masyarakat terdampak bencana.(Leo/Blw).

Kamis, 11 Desember 2025

Nasabah BPR KR Indramayu Desak Kejati Usut Pihak Eksternal Pada Kasus Korupsi Kredit Fiktif

Bandung, Amphibi News — Aliansi Nasabah Karya Remaja Indramayu (ANKRI) menyesalkan aparat penegak hukum terkait belum tuntasnya penyelesaian hak-hak nasabah BPR KR Indramayu, dan masih mengalami ketidakjelasan hingga saat ini.

Selain persoalan internal BPR dan korupsi yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 230 miliar tersebut, ANKRI menyoroti keterlibatan pihak eksternal dalam praktik kredit fiktif bernilai besar namun masih belum diseret ke meja peradilan. 

Pada 26 Juni lalu, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat telah menetapkan 3 tersangka yang terbukti secara hukum melakukan korupsi pada kasus BPR KR Indramayu. Ketiganya yaitu eks direksi pada lembaga tersebut. Atas kesalahannya, ketiganya dilakukan penahanan berdasarkan surat perintah penyidikan Nomor Print-539/m.2/Fd.2/03/2025 tanggal 10 Maret 2025.

Dalam keterangan yang diterima redaksi, ANKRI menyebut bahwa terdapat dugaan kredit bernilai sekitar Rp 25 miliar yang melibatkan pihak eksternal berinisial HH, dikenal dengan alias “Upin Ipin”, yang disebut berhasil mengakses kredit hanya dengan jaminan berupa satu unit sepeda motor dan satu rumah dengan nilai agunan yang jauh di bawah plafon kredit. Hingga rilis ini dibuat, pihak yang tersebut seperti tidak memiliki itikad untuk pengembalian. 

ANKRI menegaskan bahwa informasi mengenai HH alias Upin Ipin ini merupakan laporan internal BPR serta hasil investigasi yang beberapa kali disebutkan oleh pihak internal BPR, persoalan ini memerlukan penyelidikan lebih jauh dan ketegasan aparat penegak hukum.

Koordinator ANKRI, Andika Prayoga, dalam pernyataan tertulisnya menyampaikan bahwa persoalan di BPR KR Indramayu bukan hanya menyangkut tata kelola internal, tetapi juga berdampak langsung terhadap nasabah yang merasa dirugikan.

“Hingga hari ini, penyelesaian hak nasabah yang menjadi korban belum menunjukkan titik terang dan penyelesaian. Kami menilai ada persoalan serius dalam tata kelola serta pengawasan lembaga keuangan daerah ini, sehingga kami menuntut kejelasan,” ujar Andika (11/12).

ANKRI secara tegas meminta Kejaksaan Tinggi Jawa Barat untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas dugaan tindak pidana perbankan atau praktik kredit fiktif di BPR KR Indramayu. Mengusut tidak hanya pada pihak internal, tetapi juga seluruh pihak eksternal yang diduga terlibat, termasuk terlapor berinisial HH alias “Upin Ipin”.

Andika juga menegaskan agar mengutamakan pemulihan hak nasabah yang hingga kini belum mendapatkan kejelasan penyelesaian. Pihaknya menyesalkan apabila pihak eksternal yang diduga menikmati fasilitas kredit bernilai besar dengan agunan minim masih bebas berkegiatan di Indramayu, sementara nasabah terus menunggu keadilan. 

“Kami tidak ingin kasus ini berhenti pada level administrasi. Jika ada dugaan tindak pidana, maka harus diusut sampai tuntas demi menjamin integritas lembaga keuangan daerah dan perlindungan masyarakat, hingga saat ini kami nasabah yang menjadi korbannya” tegas Andika Prayoga.

Andika menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh nasabah dan masyarakat Indramayu yang menuntut ketegasan dan kejelasan agar membarengi pihaknya unjuk rasa di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat pada hari Senin tanggal 15 pekan depan. 

"Kami menanti kejelasan nasib kami agar diberikan keadilan. Kami mengajak seluruh nasabah dan masyarakat yang prihatin untuk dapat membersamai gerakan kami, kami akan demo di Kejati Jabar Senin depan" tutup Andika.(Red).

Selasa, 09 Desember 2025

Peluk Duka Warga Malalo, Relawan Amphibi Sumbar Hadir hingga ke Rumah-Rumah Terdampak Galodo

TANAH DATAR, Amphibi News — Tangis haru seorang ibu pecah saat menerima bantuan dari relawan. Rumah yang selama ini menjadi tempat berteduhnya kini hanya menyisakan dinding yang nyaris roboh dan lumpur setinggi lutut. “Kami benar-benar tidak tahu harus memulai dari mana,” ucapnya dengan suara terbata.

Kisah ini menjadi salah satu potret luka warga Malalo Tigo Jurai, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, usai dihantam banjir bandang (galodo) beberapa waktu lalu.

Melihat kondisi tersebut, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (Amphibi) Wilayah Sumatera Barat datang tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga pelukan kekuatan dan empati.

Relawan Sisir Titik Terparah

Pada Sabtu (06/12/2025), Ketua Amphibi Sumbar, Lingga Ananda, memimpin langsung rombongan relawan menuju Dusun Muaro Ambius yang menjadi salah satu titik kerusakan terparah. Mereka menyalurkan bantuan berupa pangan, pakaian layak pakai, hingga kebutuhan mendesak lainnya.

Rombongan juga menggandeng Laskar Merah Putih (LMP) Sumbar dan LSM QBar untuk memaksimalkan evakuasi material dan pemulihan rumah warga.

“Kami turun langsung karena kami ingin melihat dan merasakan apa yang mereka rasakan. Semoga bantuan dan tenaga ini menjadi penyemangat untuk bangkit,” ujar Lingga.

Harapan di Tengah Puing

Selain menyerahkan bantuan di Posko Tambasa dan Posko 05 Muaro Ambius, relawan ikut membantu membersihkan rumah yang tertimbun lumpur, mengembalikan barang warga yang masih bisa diselamatkan, hingga menghibur anak-anak yang terdampak.

Wakil Ketua Amphibi Sumbar, Yanti Dewi Murni, menuturkan bahwa banyak anak mengalami trauma karena melihat banjir besar datang tiba-tiba dari arah bukit.

“Trauma mereka lebih dalam dari yang kita bayangkan. Kami berusaha menciptakan suasana yang membuat mereka merasa aman,” ujarnya.

Bagi sebagian warga, bantuan dan perhatian para relawan menjadi energi baru untuk mulai menata hidup yang porak-poranda.

Pelajaran dari Alam

Sekretaris Wilayah Amphibi Sumbar, Roni Pasla, menekankan bahwa pemulihan lingkungan harus berjalan seiring dengan pemulihan kehidupan warga.

“Galodo bukan hanya bencana, namun sinyal keras dari alam. Kita harus memperbaiki hulu dan DAS untuk masa depan Malalo,” katanya.

Amphibi memastikan akan terus hadir dalam pendampingan, terutama dalam upaya konservasi lingkungan dan kesiapsiagaan bencana.

Solidaritas yang Menguatkan

Bantuan yang disalurkan berasal dari donasi masyarakat selama satu minggu. Ketulusan dukungan publik tersebut menjadi bukti bahwa empati tidak mengenal jarak.

Ketua Amphibi Sumbar menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan ini.

“Kita mungkin tidak bisa menghapus luka sepenuhnya, tapi kita bisa memastikan mereka tidak menghadapinya sendirian,” tutur Lingga.(Leo/Red).

Kolaborasi Rescue: Amphibi Sumbar, LMP dan LSM QBar Bantu Pemulihan Malalo Terdampak Galodo

TANAH DATAR, Amphibi News — Dukungan untuk korban banjir bandang (galodo) di Malalo, Kabupaten Tanah Datar terus mengalir. Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (Amphibi) Wilayah Sumatera Barat menggandeng Laskar Merah Putih (LMP) dan LSM QBar dalam gerakan kemanusiaan membantu pemulihan daerah terdampak.

Sabtu (06/12/2025), Amphibi menyerahkan langsung bantuan yang berasal dari donasi publik yang dihimpun selama sepekan. Bantuan berupa sembako, logistik dan pakaian layak pakai disalurkan ke Posko Bencana di Guest House Tambasa serta Posko 05 Muaro Ambius, Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan.

Ketua Amphibi Sumbar, Lingga Ananda, menjelaskan bahwa aksi ini bukan hanya soal menyalurkan bantuan materi, tetapi bagian dari langkah nyata komunitas pecinta lingkungan yang terpanggil melihat dampak kerusakan alam dan kehidupan masyarakat di sekitar Danau Singkarak.

“Bencana ini mengingatkan kita bahwa menjaga alam bukan pilihan, melainkan keharusan. Kami berharap bantuan ini dapat menguatkan para penyintas, sekaligus menjadi motivasi bersama memperbaiki lingkungan,” ujarnya.

Turun Membantu Pemulihan Rumah Warga

Tak hanya memberikan bantuan logistik, relawan Amphibi dan LMP juga turun langsung membantu membersihkan rumah warga yang dipenuhi material lumpur dan kayu-kayu besar.

Kondisi di Dusun Muaro Ambius tergolong paling parah. Banyak rumah yang masih tertutup lumpur, bahkan beberapa warga masih mencari barang-barang yang bisa diselamatkan. Amphibi menilai pemulihan fisik dan psikologis warga membutuhkan waktu cukup panjang.

Wakil Ketua Amphibi Sumbar, Yanti Dewi Murni menyebut kolaborasi antarorganisasi menjadi kunci mempercepat pemulihan.

“Kami bergerak untuk memperkuat harapan warga. Selama masyarakat butuh, kami akan terus hadir,” katanya.

Perhatian pada Konservasi dan Mitigasi Bencana

Sekretaris Wilayah Amphibi Sumbar Roni Pasla mengungkapkan, wilayah hulu dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Malalo harus menjadi perhatian bersama agar potensi bencana serupa dapat diminimalisir.

Amphibi menekankan pentingnya rehabilitasi lingkungan serta sinergi antar pihak untuk membangun sistem mitigasi yang lebih kuat.

“Belajar dari bencana adalah langkah awal untuk melindungi generasi selanjutnya,” tambah Roni.

Relawan berharap dukungan masyarakat dan pemerintah terus berlanjut hingga kehidupan warga benar-benar pulih.(Leo/red).

Pasca Banjir, Jln Rusak Kapten Rahmadbuddin Perlu Perbaikan

Marelan, Amphibi News – Pasca banjir jalan besar Kapten Rahmadbuddin mengalami rusak parah alias Kupak- Kapik sangat sulit di lalui kenderaan bermotor.

Hal itu sesuai amatan terkini media online ini, Selasa (09/12/2025) tampak kondisi kerusakan badan jalan Kapten Rahmadbuddin sudah berlobang- lobang sangat membahayakan pengguna jalan.

Parahnya lagi sewaktu sore hari jalan rusak tersebut sangat menganggu sekali ditengah ramainya pasar kaget di pinggir jalan.

” Pemerintah harus segera tanggap untuk segera memperbaiki kondisi jalan rusak di Jalan Kapten Rahmadbuddin Marelan karena kondisi jalan rusak sudah menahun bahkan sudah banyak yang mengalami kecelakaan”, ungkap Irwan S Pane selaku tokoh Pers masyarakat Marelan.(Leo/red).

Peringati Hakordia, Pelindo Regional 1 Perkuat Budaya Antikorupsi

Medan, Amphibi News— Dalam semangat menjaga transparansi dan mewujudkan budaya kerja bersih, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 1 menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025. Melalui pesan “Satukan Aksi Basmi Korupsi”, Pelindo Regional 1 menegaskan komitmennya untuk terus membangun lingkungan kerja yang bebas dari praktik korupsi serta mendorong seluruh insan kepelabuhanan untuk menjunjung tinggi etika profesi.

Momentum Hakordia bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadi pengingat penting bagi seluruh pegawai Pelindo Regional 1 agar tetap mengutamakan integritas dalam setiap proses pelayanan dan operasional kepelabuhanan. Komitmen ini juga sejalan dengan upaya nasional yang melibatkan berbagai lembaga, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam memperkuat tata kelola yang bersih, transparan, dan akuntabel.

Executive Director 1 Regional 1, Jonedi Ramli menegaskan bahwa peringatan Hakordia menjadi momentum strategis bagi Pelindo dalam menanamkan nilai-nilai integritas secara lebih kuat di internal perusahaan. “Kami ingin memastikan setiap insan Pelindo memahami bahwa integritas adalah landasan utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hakordia bukan hanya simbol, tetapi pengingat bagi kita semua untuk bekerja secara transparan, profesional, dan bebas dari praktik-praktik yang merugikan negara,” ujar Jonedi. 

Ia menambahkan bahwa Pelindo Regional 1 juga terus mendorong langkah-langkah preventif melalui penguatan sistem pengawasan internal, peningkatan literasi antikorupsi, serta penerapan standar operasional yang lebih ketat di seluruh lini pelayanan. “Semangat ini harus dijaga bersama. Tanpa integritas, kemajuan perusahaan dan peningkatan kualitas pelayanan publik tidak mungkin tercapai,” lanjutnya.

Dengan semangat Hakordia 2025, Pelindo Regional 1 berharap seluruh pegawai dapat menjadi contoh nyata dalam mempraktikkan nilai antikorupsi dan membangun lingkungan kerja yang berintegritas, sehingga industri kepelabuhanan Indonesia semakin maju, bersih, dan berdaya saing.(Leo- Amphibi).

Minggu, 07 Desember 2025

Direktur Keuangan dan Direktur Operasi Pelindo Tinjau Pelabuhan Belawan untuk Penguatan Layanan dan Efisiensi Operasional

Belawan, Amphibi News – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melakukan serangkaian kunjungan kerja Direksi ke Pelabuhan Belawan, Regional 1, dalam upaya memperkuat kinerja operasional dan meningkatkan kualitas layanan kepelabuhanan.

Kunjungan Direktur Keuangan pada 4 November 2025 difokuskan pada evaluasi pengelolaan aset dan efektivitas pemanfaatan fasilitas pelabuhan sebagai langkah untuk memperkuat efisiensi keuangan dan mendukung keberlanjutan operasional.

Sementara itu, pada 5 November 2025, Direktur Operasi meninjau langsung kegiatan operasional di terminal dan area pelayanan kapal. Peninjauan ini bertujuan memastikan kelancaran arus logistik dan optimalisasi pelayanan kepada pengguna jasa.

Kedua kunjungan tersebut diterima oleh Executive General Manager Pelindo Regional 1 Belawan, Yusrizal, bersama jajaran manajemen.

Kunjungan Direksi menjadi bentuk perhatian dan dukungan terhadap peningkatan kinerja operasional di Pelabuhan Belawan. Arahan yang diberikan akan menjadi dasar kami untuk terus memperkuat pelayanan dan efisiensi operasional,” ujar Yusrizal.


Melalui kunjungan kerja ini, Pelindo menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan pelabuhan yang efisien, handal, dan berstandar internasional, guna mendukung kelancaran arus logistik nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.(Leo/Blw).

Selamat & Sukses Farianda Putra Sinik Terpilih Ketua Umum BM-3 Sumut 2025-2030

Medan - Amphibi News - H.Farianda Putra Sinik, SE terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM-3) Sumatera Utara periode 2025-2030. 

Pemilihan berlangsung dalam Musyawarah Besar (Mubes) VIII BM-3 yang digelar di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Utara di Jalan Ngalengko No.1 Medan, Minggu (7/12).

Dalam Mubes yang berjalan lancar tersebut, Ketua Steering Committee (SC) Mubes VIII BM-3 Ir H Besri Nazir, MM didampingi Ketua Organizing Comittee (OC) Assoc. Prof. Dr. H. Yohny Anwar, MM, MH menjelaskan bahwa Farianda Putra Sinik merupakan calon tunggal, karena tidak ada tokoh lain yang muncul sampai batas akhir masa pendaftaran yang dibuka panitia hingga 30 November 2025.

Karena itu, Farianda yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara itu menjadi satu-satunya figur yang bersedia untuk dicalonkan, dan sesuai ketentuan yang ada akhirnya terpilih secara aklamasi untuk memimpin BM-3 Sumut periode 2025-2030.

Farianda ditetapkan sebagai Ketua Umum BM-3 Sumut periode 2025-2030 pada sidang pleno keempat yang dipimpin Rafdinal, SSos, MAP.

Farianda yang juga Ketua Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Sumut itu sekaligus ditunjuk sebagai ketua tim formatur yang bertugas menyusun kepengurusan baru.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Utara diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumut, Mulyono, ST, MSi mengapresiasi pelaksanaan Mubes VIII BM-3.

Ia berharap ajang Mubes tersebut mampu melahirkan keputusan-keputusan, program-program, dan kepengurusan yang mampu berjalan selaras dengan perkembangan zaman.

Ia mengakui keberadaan masyarakat Minang di Sumut selama ini telah memberi dampak positif bagi pembangunan di Provinsi Sumut, terutama di bidang ekonomi.

"Filosofi 'Adat basandi syara, syara basandi Kitabullah' yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minang, serta etos kerja yang luar biasa juga mampu memberi warna tersendiri bagi kehidupan masyarakat Sumut yang heterogen namun kaya akan nilai-nilai kebersamaan," ujarnya.

Pada kesempatan itu Mulyono yang juga "urang sumando" karena istrinya yang suku Jambak  mengajak masyarakat Minang untuk ikut bersama bahu membahu membangun Sumut yang lebih sejahtera.

Ketua Umum BM-3 Sumut H Syahruddin Ali, SH, MSi ketika memberi kata sambutan mengaku bersyukur karena mubes kali ini dihadiri oleh 14 dari 15 perkumpulan orang Minang yang ada di Sumut, termasuk para pengurus BM-3 dari Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara.

Terkait keberadaan calon tunggal, ia justru menilai hal itu bagus dan akan membuat pelaksanaan mubes berjalan lebih lancar, karena peserta tinggal  menetapkan Farianda yang juga Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumatera Utara itu menjadi Ketua Umum BM-3 Sumut secara aklamasi.

Sementara Ketua Umum BM-3 Sumut terpilih, H Farianda Putra Sinik, SE mengatakan tugas pertamanya sebagai Ketua Umum adalah menghimpun organisasi-organisasi serta perkumpulan-perkumpulan masyarakat Minang yang ada di Provinsi Sumatera Utara.

Menurut dia, potensi masyarakat Minang di Sumut sangat besar dan selama ini belum sepenuhnya bersatu.

"Saatnya kini semua potensi yang ada itu kita konsolidasikan dan bersinergi menjadi kekuatan yang besar serta bersama-sama kita memberi manfaat yang luar biasa bagi para perantau Minang yang ada di Sumut ini. 'Basamo mangko manjadi'," kata Farianda yang juga pemilik Harian Medan Pos.

Pada acara Mubes BM3 Sumut ini ditampilkan seni budaya Minang berupa Silek Song Song diiringi dengan TambuaTansa dan Tari Piring yang dibawakan oleh generasi muda Minang.
Dan menurut pengamatan wartawan Media ini yang juga sebagai panitia dan peserta Mubes BM3, acara berjalan tertib dan lancar dan diakhiri dengan berfoto. (Leo/Amphibi)

AMPHIBI Sumbar Salurkan Bantuan dan Bantu Pemulihan Pasca Galodo di Malalo Tanah Datar

TANAH DATAR, Amphibi News — Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (Amphibi) Wilayah Sumatera Barat kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi lingkungan dan kemanusiaan. Organisasi ini menyalurkan bantuan untuk korban terdampak banjir bandang (galodo) yang menerjang kawasan Malalo Tigo Jurai, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar.
Bencana galodo yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan kerusakan parah di sejumlah titik. Aliran banjir membawa material lumpur, kayu, hingga batu besar, menghancurkan rumah warga, fasilitas umum, serta lahan pertanian. Sejumlah warga kehilangan tempat tinggal dan masih bertahan di posko pengungsian menunggu pemulihan daerah terdampak.

Penggalangan Dana Publik
Bantuan yang disalurkan Amphibi berasal dari hasil penggalangan donasi publik selama kurang lebih satu pekan. Dukungan datang dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari bantuan berupa uang tunai, bahan kebutuhan pokok, perlengkapan logistik, hingga pakaian layak pakai.
Ketua Amphibi Sumbar, Lingga Ananda, memimpin langsung penyaluran ke lokasi terdampak pada Sabtu (06/12/2025). Ia didampingi Wakil Ketua Yanti Dewi Murni, Sekretaris Wilayah Roni Pasla, Bendahara Lili Fatmah, jajaran DPD Amphibi Tanah Datar, serta simpatisan dan relawan.
“Ini bentuk solidaritas kita terhadap saudara-saudara di Malalo. Bantuan ini bukan hanya materi, tetapi wujud empati dan kebersamaan agar mereka tidak merasa sendiri,” ujar Lingga.

Distribusi Bantuan ke Posko dan Warga Terdampak
Tahap pertama distribusi dilakukan di Posko Bencana Guest House Tambasa. Amphibi menyerahkan logistik dan paket sembako untuk memenuhi kebutuhan warga selama masa tanggap darurat.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Dusun Muaro Ambius, Kenagarian Guguak Malalo — salah satu titik yang mengalami dampak terparah. AMPHIBI menggandeng Laskar Merah Putih (LMP) Sumbar dan LSM QBar untuk mempercepat penyaluran dan pemetaan kebutuhan mendesak warga.
Di lokasi tersebut, relawan menyalurkan bantuan langsung kepada warga dan Posko 05 Muaro Ambius. Mereka juga membantu pembersihan rumah-rumah warga yang masih dipenuhi lumpur tebal serta material dari hulu sungai.
“Banyak warga yang masih syok. Rumahnya rusak, aktivitas harian lumpuh. Kehadiran relawan seperti ini yang sangat mereka butuhkan,” kata salah seorang relawan setempat.

Harapan Bagi Pemulihan Jangka Panjang
Selain bantuan logistik, Amphibi menegaskan dukungan jangka panjang untuk pemulihan ekosistem pascabencana dan edukasi mitigasi bencana lingkungan. Mereka menilai faktor kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) harus menjadi perhatian utama pemerintah dan semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang.
“Pemulihan psikologis, hunian, dan lingkungan harus berjalan bersamaan. Kita berharap pemerintah daerah dan masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terutama saat hujan deras,” ungkap Lingga.
Amphibi juga mengajak masyarakat untuk tetap peduli dan tidak berhenti membantu hingga para korban benar-benar pulih.
“Semoga musibah ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk menjaga alam, karena alam pasti memberi dampak saat kita mengabaikannya,” katanya.

Tentang Bencana Galodo Malalo
Banjir bandang yang dikenal sebagai galodo ini dipicu curah hujan tinggi di kawasan perbukitan yang mengelilingi Danau Singkarak. Material dari lereng ikut terbawa arus sungai sehingga memperparah kerusakan. Sejumlah rumah dilaporkan hanyut, akses transportasi terputus, dan ratusan warga terdampak harus mengungsi.(Leo/Amphibi)..

AMPHIBI Tukar Sampah Plastik Bermerk Dengan Produk Makanan dan Minuman di DLHK Sumut

Medan - Amphibi.web.id // Tiada kata lelah untuk menghadirkan solusi, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (AMPHIBI) kembali melaksanakan kegiatan penukaran sampah plastik di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) provinsi Sumut sebagai tindak lanjut kolaborasi bersama Produsen.

Kegiatan positif dan  bermanfaat ini telah dilaksanakan sebelumnya oleh segenap kepengurusan dan anggota AMPHIBI Se Sumatera Utara dalam aksi penukaran sampah plastik bermerk.
Sebelum penukaran, dilakukan penimbangan jumlah berat sampah plastik yang akan ditukarkan tersebut.

Sebanyak 1 mobil yang diperkirakan 200 kg sampah plastik berbagai merk yang telah dikemas dalam karung di bawa ke DLHK provinsi Sumut, pada Kamis (04/12/2025).

Pada kesempatan tersebut, Ketum AMPHIBI Agus Salim Tanjung So, Si, Ch (AST) mengatakan , kegiatan aksi penukaran sampah plastik bermerk dengan produk makanan dan minuman merupakan bentuk Kolaborasi AMPHIBI bersama DLHK provinsi Sumut dan Produsen dalam rangka solusi mengatasi permasalahan sampah plastik bermerk yang mengacu pada Permen LHK no.75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Sampah Produsen.

"Lanjut AST dimana persoalan sampah plastik yang selama ini sudah sangat mengkhwatirkan mencemari lingkungan hidup, maka kita lakukan sosialisasi dengan perusahaan (produsen) dengan penukaran 10 plastik kemasan kosong dengan 1 produk.
Contoh nya 10 botol kemasan air mineral kosong ditukar dengan 1 botol air mineral isi.
Begitu seterusnya dengan produk bermerk lainnya, "papar AST.

Dengan adanya peran serta masyarakat bersama Pemerintah, stakeholder dan produsen inilah diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan sampah khususnya sampah plastik bermerk, ucap AST.

" Program ini akan terus berlanjut dengan satu tujuan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik dalam turut menjaga pelestarian lingkungan hidup", tutup AST.
(red-amphibi).

Pasca Banjir Bandang Sumbar, AMPHIBI Sumbar Salurkan Bantuan Sembako dan Bantu Bersihkan Rumah Warga Terdampak


TANAH DATAR — Awan Pers.cm //Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (Amphibi) Wilayah Sumatera Barat kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi lingkungan dan kemanusiaan. 
Organisasi Lingkungan ini menyalurkan bantuan untuk korban terdampak banjir bandang (galodo) yang menerjang kawasan Malalo Tigo Jurai, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.
Bencana galodo yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan kerusakan parah di sejumlah titik. 
Aliran banjir membawa material lumpur, kayu, hingga batu besar, menghancurkan rumah warga, fasilitas umum, serta lahan pertanian. 
Sejumlah warga kehilangan tempat tinggal dan masih bertahan di posko pengungsian menunggu pemulihan daerah terdampak.

Penggalangan Dana Publik
Bantuan yang disalurkan Amphibi berasal dari hasil penggalangan donasi publik selama kurang lebih satu pekan. Dukungan datang dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari bantuan berupa uang tunai, bahan kebutuhan pokok, perlengkapan logistik, hingga pakaian layak pakai.

Ketua Amphibi Sumbar, Lingga Ananda, memimpin langsung penyaluran ke lokasi terdampak pada Sabtu (06/12/2025). Ia didampingi Wakil Ketua Yanti Dewi Murni, Sekretaris Wilayah Roni Pasla, Bendahara Lili Fatmah, jajaran DPD Amphibi Tanah Datar, serta simpatisan dan relawan.
“Ini bentuk solidaritas kita terhadap saudara-saudara di Malalo. 
"Bantuan ini bukan hanya materi, tetapi wujud empati dan kebersamaan agar mereka tidak merasa sendiri,” ujar Lingga.

Distribusi Bantuan ke Posko dan Warga Terdampak
Tahap pertama distribusi dilakukan di Posko Bencana Guest House Tambasa. 
Amphibi menyerahkan logistik dan paket sembako untuk memenuhi kebutuhan warga selama masa tanggap darurat.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Dusun Muaro Ambius, Kenagarian Guguak Malalo — salah satu titik yang mengalami dampak terparah. 
AMPHIBI menggandeng Laskar Merah Putih (LMP) Sumbar dan LSM QBar untuk mempercepat penyaluran dan pemetaan kebutuhan mendesak warga.
Di lokasi tersebut, relawan menyalurkan bantuan langsung kepada warga dan Posko 05 Muaro Ambius. Mereka juga membantu pembersihan rumah-rumah warga yang masih dipenuhi lumpur tebal serta material dari hulu sungai.
“Banyak warga yang masih syok. Rumahnya rusak, aktivitas harian lumpuh. Kehadiran relawan seperti ini yang sangat mereka butuhkan,” kata salah seorang relawan setempat.

Harapan Bagi Pemulihan Jangka Panjang

Selain bantuan logistik, Amphibi menegaskan dukungan jangka panjang untuk pemulihan ekosistem pascabencana dan edukasi mitigasi bencana lingkungan. Mereka menilai faktor kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) harus menjadi perhatian utama pemerintah dan semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang.
“Pemulihan psikologis, hunian, dan lingkungan harus berjalan bersamaan. Kita berharap pemerintah daerah dan masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terutama saat hujan deras,” ungkap Lingga.

Amphibi juga mengajak masyarakat untuk tetap peduli dan tidak berhenti membantu hingga para korban benar-benar pulih.

“Semoga musibah ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk menjaga alam, karena alam pasti memberi dampak saat kita mengabaikannya,” katanya.

Tentang Bencana Galodo Malalo
Banjir bandang yang dikenal sebagai galodo ini dipicu curah hujan tinggi di kawasan perbukitan yang mengelilingi Danau Singkarak. 
Material dari lereng ikut terbawa arus sungai sehingga memperparah kerusakan. Sejumlah rumah dilaporkan hanyut, akses transportasi terputus, dan ratusan warga terdampak harus mengungsi.
(red-amphibi)

Sabtu, 06 Desember 2025

AMPHIBI Tukar Sampah Plastik Dengan Produk Makanan dan Minuman di DLHK Sumut

Medan, Amphibi News- Tiada kata lelah untuk menghadirkan solusi, Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup dan B3 Indonesia (AMPHIBI) kembali melaksanakan kegiatan penukaran sampah plastik di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) provinsi Sumut.

Kegiatan positif dan  bermanfaat ini telah dilaksanakan segenap unsur kepengurusan dan anggota AMPHIBI dalam aksi penukaran sampah plastik yang sebelumnya dilaksanakan penimbangan berat sampah plastik yang akan ditukarkan tersebut.

Diperkirakan ada semobil sampah plastik yang telah dikemas dalam karung di bawa ke DLHK provinsi Sumut, pada Kamis (04/12/2025).

Pada kesempatan tersebut, Ketum AMPHIBI Agus Salim Tanjung So, Si, Ch (AST) mengatakan , kegiatan aksi penukaran sampah dengan bahan produk makanan dan minuman merupakan bentuk Kolaborasi AMPHIBI bersama DLHK provinsi Sumut dalam rangka solusi mengatasi permasalahan sampah plastik.

Dimana persoalan sampah plastik yang selama ini sudah sangat mengkhwatirkan mencemari lingkungan hidup.

Dengan adanya peran serta masyarakat bersama Pemerintah dan stockholder inilah diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan sampah khususnya sampah plastik.

" Program ini akan terus berlanjut dengan satu tujuan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik dalam turut menjaga pelestarian lingkungan hidup",Tutup AST.(Leo/Red).

BRAVO !!! KODAERAL I MUSNAHKAN 41,7 KG NARKOBA SELUNDUPAN,, TEGASKAN KOMITMEN TNI AL AMANKAN LAUT INDONESIA

Medan, Amphibi News — Komando Daerah Angkatan Laut I memusnahkan barang bukti narkotika jenis ketamine seberat 41,7 kilogram di Gedung Yos Sudarso, Mako Kodaeral I Medan. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu pukul 10.00 WIB tersebut menjadi bukti konsistensi TNI AL dalam menindak penyelundupan narkoba melalui jalur laut serta memperkuat keamanan perairan yurisdiksi nasional.

Ketamine itu merupakan hasil temuan unsur patroli laut TNI AL, Patkamla Bengkaru I-1-23. Barang haram tersebut ditemukan pada Kamis dini hari, 4 Desember 2025, sekitar pukul 01.40 WIB, di sekitar Bouy 9, Alur Pelayaran Belawan. Seluruh paket disembunyikan dalam bungkusan teh Cina bermerek “888”, pola yang umum digunakan jaringan narkoba internasional. Ketamine sendiri merupakan psikotropika yang kerap dijadikan bahan baku pembuatan sabu.

Temuan bermula dari laporan nelayan kepada Denpom Kodaeral I pada Rabu malam, 3 Desember 2025, terkait bungkusan mencurigakan yang mengapung di perairan Belawan. Merespons laporan tersebut, Dankodaeral I langsung menggerakkan Tim Fleet Quick Response menggunakan Patkamla Bengkaru I-1-23. Dari hasil penyisiran, tim menemukan satu paket plastik hitam berbentuk kotak berisi 40 bungkus ketamine. Uji cepat BNNP Sumut pada 5 Desember menggunakan alat Trunarc memastikan seluruhnya positif ketamine.
Pemusnahan barang bukti ini turut disaksikan jajaran pimpinan Kodaeral I antara lain  Dankodaeral I, Wadan, dan Para Pejabat Utama Kodaeral I, beserta jajaran forkompinda  Provinsi Sumut.
Keterlibatan berbagai unsur tersebut menegaskan sinergi dan interoperability  dalam upaya pemberantasan narkoba.

Dankodaeral I menegaskan bahwa temuan ini mencerminkan adanya aktivitas penyelundupan internasional yang terus mencoba memanfaatkan laut Indonesia sebagai jalur masuk. “TNI AL melalui Kodaeral I akan terus menjaga keamanan perairan dan memutus peredaran narkotika yang membahayakan generasi muda,” ujarnya.

Langkah tegas tersebut selaras dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dan mendukung arahan Presiden RI dalam Asta Cita, khususnya terkait pemberantasan penyelundupan narkotika. Pemusnahan ini sekaligus menegaskan bahwa laut Indonesia tidak boleh menjadi ruang bagi kegiatan ilegal.
(Leo/pen Kodaeral I)

Direktur SDM dan Umum PT Pelindo Salurkan Bantuan Langsung untuk Warga terdampak Banjir

Medan, Amphibi News — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) kembali memperkuat komitmen sosialnya melalui aksi nyata di tengah masyarakat. Direktur SDM dan Umum PT Pelindo, Dwi Fatan Lilyana, didampingi Executive Director 1 Regional 1, Jonedi Ramli, turun langsung ke Lokasi yang terdampak banjir di Jl. Marelan Raya Pasar 4, Kelurahan Terjun tanggal 5 Desember 2025 untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang yang terdampak banjir. 

Bantuan yang diberikan berupa sembako meliputi kebutuhan pokok yang telah disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. Kehadiran jajaran pimpinan Pelindo ini juga memastikan proses penyaluran berjalan tepat sasaran dan diterima langsung oleh warga terdampak.

“Pelindo berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama saat mereka menghadapi situasi yang penuh tantangan. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga serta memberikan manfaat yang langsung mereka rasakan,” ujar Dwi Fatan Lilyana saat menyerahkan bantuan.

Salah satu warga di Jl. Marelan Raya Pasar 4 Marelan, Kelurahan Terjun, menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pelindo atas kepedulian dan bantuan yang diberikan. Mereka menilai bantuan tersebut sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah kondisi yang menekan.

Kegiatan sosial ini merupakan bagian dari rangkaian program Pelindo dalam mempererat hubungan dengan masyarakat di wilayah operasionalnya. Pelindo menegaskan bahwa aksi-aksi kemanusiaan seperti ini akan terus dilakukan sebagai wujud tanggung jawab perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan dampak positif secara berkelanjutan.(Leo/Amphibi).

Rabu, 03 Desember 2025

Ratusan Mahasiswa Demo Kantor DLHK Sumut Tuntut Tindak Tegas Pembalakan Liar & Pelaku Kerusakan Lingkungan Hidup Penyebab Musibah Banjir Longsor

Medan, Amphibi News.com - Pasca Bencana banjir di Sumatera Utara, Ratusan mahasiswa mengelar aksi demo di depan halaman kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sumut.Kamis (04/12)2025).

Aksi unjukrasa damai yang digelar Mahasiswa tersebut terkait penebangan ilegal logging dan kerusakan lingkungan terjadi sebagai bentuk protes terhadap maraknya kegiatan penebangan liar yang merusak hutan dan mengancam keanekaragaman hayati. 

Mahasiswa menuntut pemerintah untuk lebih serius dalam menangani kasus-kasus penebangan ilegal dan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.

Penebangan ilegal logging telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, termasuk hilangnya habitat satwa liar, erosi tanah, dan perubahan iklim. Mahasiswa khawatir bahwa jika tidak ditangani dengan baik, kerusakan lingkungan ini dapat berdampak jangka panjang pada kehidupan masyarakat dan generasi mendatang.

Dalam demo tersebut, mahasiswa membawa spanduk dan poster yang menyerukan penghentian segera kegiatan penebangan ilegal dan penegakan hukum yang lebih ketat.

Mereka juga mendesak pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan kehutanan yang tidak berkelanjutan.

Kasus penebangan ilegal logging telah menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir, dengan beberapa kasus yang melibatkan oknum pejabat dan pengusaha. 

Mahasiswa berharap bahwa dengan adanya demo ini, pemerintah akan lebih serius dalam menangani kasus-kasus tersebut dan mengambil tindakan yang lebih efektif untuk melindungi lingkungan.(Leo/Amphibi).

Selasa, 02 Desember 2025

Pelindo Regional 1 Salurkan Mesin Penepung Untuk Sukseskan “Program Desa Bebas Karbon” di Desa Huta Tinggi Samosir

Samosir, Amphibi News — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 1 setelah sebelumnya meresmikan Program Desa Bebas Karbon di Desa Huta Tinggi, kini menghadirkan bantuan mesin penepung untuk membuat briket arang dari bonggol jagung. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Pelindo dalam mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon, memperkuat ketahanan lingkungan desa, serta menciptakan model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Program dijalankan yakni, dengan memanfaatkan limbah bonggol jagung untuk kemudian diolah menjadi briket arang yang kemudian bisa dimanfaatkan Kembali oleh Masyarakat. Awalnya kelompok binaan PT Pelindo diajarkan secara manual dalam proses pembuatannya. Hasil pembakaran bonggol jagung dihaluskan secara manual menggunakan alat penumbuk. Setelah itu kemudian dicetak menjadi briket arang.

Melihat ketekunan Masyarakat yang tergabung dalam kelompok binaan Pelindo yang Bernama Marsada Tani Huta Tinggi, maka bantuan bergulir selanjutnya dikucurkan dalam bentuk bantuan mesin penepung.

Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 1 Fadillah Haryono, menjelaskan bantuan yang dikucurkan PT Pelindo akan dilakukan secara bertahap. “Pertama kami memberikan pelatihan untuk membangun knowledge para kelompok. Setelah itu kami lanjutkan pendampingan untuk proses pembuatan secara sederhana terlebih dahulu untuk membangun kebiasaan baru. Dalam satu pekan kelompok didampingi proses belajaranya melalu pendamping kami sebanyak dua kali dalam satu minggu,” jelasnya

Ditambahkannya, kelompok binaan ini akan diberikan bantuan lanjutan berupa peralatan lengkap dalam pembuatan briket seperti tungku pirolisis, mesin pengaduk hingga mesin cetak briket. Harapannya ini bisa  menjadi penambahan ruang kerja baru bagi Masyarakat di Desa Huta Tinggi Samosir, ujarnya.

Parelli Situmorang, petani jagung yang merupakan bagian dari kelompok binaan  Marsada Tani Huta Tinggi, merupakan salah satu penerima manfaat yang sangat antusias dalam mengikuti program. “Kami berterima kasih kepada Pelindo yang sudah memberikan pengetahuan kepada kami kalau bonggol jagung ini ternyata bermanfaat. Selama ini siap panen hanya saya bakar. Ternyata bisa diolah menjadi produk.” Ujar Parelli yang menetap di Dusun 2 Desa Huta Tinggi.

Pendamping Program Desa Bebas Karbon, Rizki Damanik, menjelaskan saat ini kelompok binaan PT Pelindo Regional 1 sudah berhasil membuat 784 briket arang atau setara 65 kg briket. “Ditargetkan menjelang akhir tahun kelompok binaan Pelindo bisa membuat 100kg briket. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi kelompok Masyarakat, karena mayoritas mereka juga aktif berprofesi sebagai petani,” jelasnya.(Leo/Amphibi).

Pelindo Buka Posko Pengungsian dan Dirikan Dapur Umum untuk Korban Bencana di Sumatera Utara

Sumatera Utara, Amphibi News — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menyiapkan area kantor sebagai posko pengungsian bagi warga terdampak bencana di wilayah Sumatera Utara tepatnya di Medan dan Belawan. Langkah ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat di tengah situasi darurat.

Hingga hari ini, lebih dari 1.000 orang di Belawan dan sekitar 400 warga di Medan telah mengungsi dan mendapatkan perlindungan di area kantor Pelindo. Perusahaan menyediakan ruang aman serta pendampingan untuk memastikan kebutuhan mendesak para pengungsi dapat terpenuhi.

Sebagai upaya lanjutan, Pelindo juga telah mendirikan dapur umum di dua titik tersebut yang mulai beroperasi hari ini untuk menyediakan makanan siap saji bagi seluruh pengungsi. Dapur umum ini melibatkan tim internal Pelindo bersama relawan, dengan kapasitas distribusi makanan untuk ratusan warga setiap harinya.

Executive Director 1 Regional 1 Jonedi Ramli, mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud nyata empati perusahaan terhadap masyarakat.

“Semoga kehangatan dan kepedulian kita bisa sedikit meringankan beban mereka yang terdampak,” ujarnya.

“Dalam kesedihan ini, mari kita doakan bersama agar masyarakat diberikan kekuatan dan kesabaran. Kami berdiri bersama masyarakat yang terdampak, semoga kita bisa melewati ini bersama.”

Pelindo akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan otoritas terkait guna memastikan penanganan pengungsi berjalan optimal serta mendukung pemulihan kondisi masyarakat.(Leo).

Tumpukan Sampah Mengunung Bikin Macet, Begini Kata Ketum AMPHIBI !!!

Deli Serdang,Amphibi News– Masalah sampah seakan tiada habisnya, menyusul adanya tumpukan sampah menguning di pinggir jalan Rahayu Pasar 12 SeinRotannKec.Percut Seituan Kab.Deli Serdang.

Tak hanya menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat, akantetapi juga menjadi biangkerok timbulnya kemacetan panjang bagi para pengguna jalan.

Kemacetan terjadi tatkala sejumlah truk pengangkut sampah bermanuver hingga kebadan jalan sehingga antrian kemacetan di tengah tumpukan sampah tak terelakkan.Selasa (02/12/2025).

Melihat kondisi tersebut membuat Ketum Amphibi Agus Salim Tanjung So, Si, Ch angkat bicara menanggapi persoalan tersebut.

AMPHIBI ( Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia) selaku lembaga lingkungan hidup mempertanyakan keberadaan tumpukan sampah yang menggunung di pinggir badan jalan.

Dampak dari kegiatan tumpukan sampah yang kabarnya sebagai lokasi pengelolaan sampah TP3SR  justru menimbulkan kemacetan jalan serta bau busuk yang menyengat tak disenangi warga pengguna jalan.

” Kita pertanyakan kenapa pengelolaan sampah TP3SR Kabupaten Deli Serdang di lokasi tersebut malah menimbulkan masalah baru, padahal tidak sedikit anggaran yang sudah digelontorkan bagi pengelolaan sampah TP3SR, akantetapi sesuai amatan kita malah lokasi tersebut menjadi lokasi penumpukan sampah bukannya dipilah dan diolah menjadi bahan jadi yang dapat dimanfaatkan kembali, bukannya habis dipilah malah diperjualbelikan kembali ke suatu tempat.

Hal itulah yang kita sayangkan dalam pengelolaan sampah program TP3SR seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan sampah bukan justru sebaliknya malah menimbulkan persoalan baru.Tegas Ketum Amphibi tersebut.(Leo/Amphibi).

Senin, 01 Desember 2025

50 Ton Beras Bantuan Kemanusiaan Presiden RI Tiba di Aceh Tamiang Diangkut KRI SSA 378

ACEH TAMIANG, AMPHIBI NEWS – Komando Daerah Angkatan Laut I  menunjukkan kesiapan operasionalnya dengan menyalurkan bantuan sosial  dari Presiden Republik Indonesia sejumlah 50 Ton beras  melalui kemeninfra dan kementrans  kepada warga di wilayah Aceh Tamiang dan sekitarnya.

Distribusi logistik ini dilaksanakan pada hari Selasa dini hari, 3 Desember 2025 menggunakan  KRI Sutedi Senoputra-378 SSA-378. Sebelumnya juga  telah dikirmkan bantuan ke wilayah  Langsa

​Kodaeral  I dalam Penyaluran Bantuan Presiden   untuk ​Misi kemanusiaan terintegrasi dengan Dukungan Operasi Laut TNI AL ,  hal tersebut dilaksanakan guna  memastikan bantuan Presiden RI  sampai di lokasi bencana alam  dengan cepat dan optimal. 

​Penyerahan  bantuan dilakukan secara langsung oleh Komandan KRI SSA-378, Letkol Laut (P) Muhammad Soeryo, S.T., M.Tr.Opsla, pada Pukul 04.30 WIB dini hari.

Kesigapan TNI AL di wilayah Komando Daerah Angkatan Laut I  menjangkau masyarakat dengan segera dan  mengirimkan  ​Logistik Vital bagi Warga Terdampak  bencana di wilayah kerja kodaeral I, menegaskan bahwa TNI AL sebagai aset pertahanan negara memiliki fungsi vital dalam operasi bantuan kemanusiaan atas instruksi dari Presiden RI.

Bantuan yang dikirimkan berupa beras 50 ton  dan bahan bakar solar untuk membantu operasional perahu-perahu masyarakat  yang digunakan untuk mengangkut Bansos  dari posisi lego KRI ke darat.(Leo/Amphibi).