Jumat, 12 Desember 2025
Peduli Korban Banjir, Pelindo Regional 1 Berangkatkan Relawan dan Salurkan Bantuan ke Aceh Tamiang
Pemprov Sumut Gelar Rapat Koordinasi Bantuan Bencana, Pelindo Regional 1 Pastikan Kesiapan Pelabuhan Belawan
Kamis, 11 Desember 2025
Nasabah BPR KR Indramayu Desak Kejati Usut Pihak Eksternal Pada Kasus Korupsi Kredit Fiktif
Selasa, 09 Desember 2025
Peluk Duka Warga Malalo, Relawan Amphibi Sumbar Hadir hingga ke Rumah-Rumah Terdampak Galodo
Kolaborasi Rescue: Amphibi Sumbar, LMP dan LSM QBar Bantu Pemulihan Malalo Terdampak Galodo
Pasca Banjir, Jln Rusak Kapten Rahmadbuddin Perlu Perbaikan
Peringati Hakordia, Pelindo Regional 1 Perkuat Budaya Antikorupsi
Minggu, 07 Desember 2025
Direktur Keuangan dan Direktur Operasi Pelindo Tinjau Pelabuhan Belawan untuk Penguatan Layanan dan Efisiensi Operasional
Selamat & Sukses Farianda Putra Sinik Terpilih Ketua Umum BM-3 Sumut 2025-2030
AMPHIBI Sumbar Salurkan Bantuan dan Bantu Pemulihan Pasca Galodo di Malalo Tanah Datar
AMPHIBI Tukar Sampah Plastik Bermerk Dengan Produk Makanan dan Minuman di DLHK Sumut
Pasca Banjir Bandang Sumbar, AMPHIBI Sumbar Salurkan Bantuan Sembako dan Bantu Bersihkan Rumah Warga Terdampak
Sabtu, 06 Desember 2025
AMPHIBI Tukar Sampah Plastik Dengan Produk Makanan dan Minuman di DLHK Sumut
BRAVO !!! KODAERAL I MUSNAHKAN 41,7 KG NARKOBA SELUNDUPAN,, TEGASKAN KOMITMEN TNI AL AMANKAN LAUT INDONESIA
Direktur SDM dan Umum PT Pelindo Salurkan Bantuan Langsung untuk Warga terdampak Banjir
Rabu, 03 Desember 2025
Ratusan Mahasiswa Demo Kantor DLHK Sumut Tuntut Tindak Tegas Pembalakan Liar & Pelaku Kerusakan Lingkungan Hidup Penyebab Musibah Banjir Longsor
Aksi unjukrasa damai yang digelar Mahasiswa tersebut terkait penebangan ilegal logging dan kerusakan lingkungan terjadi sebagai bentuk protes terhadap maraknya kegiatan penebangan liar yang merusak hutan dan mengancam keanekaragaman hayati.
Mahasiswa menuntut pemerintah untuk lebih serius dalam menangani kasus-kasus penebangan ilegal dan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.Penebangan ilegal logging telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, termasuk hilangnya habitat satwa liar, erosi tanah, dan perubahan iklim. Mahasiswa khawatir bahwa jika tidak ditangani dengan baik, kerusakan lingkungan ini dapat berdampak jangka panjang pada kehidupan masyarakat dan generasi mendatang.
Dalam demo tersebut, mahasiswa membawa spanduk dan poster yang menyerukan penghentian segera kegiatan penebangan ilegal dan penegakan hukum yang lebih ketat.
Mereka juga mendesak pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan kehutanan yang tidak berkelanjutan.
Kasus penebangan ilegal logging telah menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir, dengan beberapa kasus yang melibatkan oknum pejabat dan pengusaha.
Mahasiswa berharap bahwa dengan adanya demo ini, pemerintah akan lebih serius dalam menangani kasus-kasus tersebut dan mengambil tindakan yang lebih efektif untuk melindungi lingkungan.(Leo/Amphibi).
Selasa, 02 Desember 2025
Pelindo Regional 1 Salurkan Mesin Penepung Untuk Sukseskan “Program Desa Bebas Karbon” di Desa Huta Tinggi Samosir
Pelindo Buka Posko Pengungsian dan Dirikan Dapur Umum untuk Korban Bencana di Sumatera Utara
Tumpukan Sampah Mengunung Bikin Macet, Begini Kata Ketum AMPHIBI !!!
Deli Serdang,Amphibi News– Masalah sampah seakan tiada habisnya, menyusul adanya tumpukan sampah menguning di pinggir jalan Rahayu Pasar 12 SeinRotannKec.Percut Seituan Kab.Deli Serdang.
Tak hanya menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat, akantetapi juga menjadi biangkerok timbulnya kemacetan panjang bagi para pengguna jalan.
Kemacetan terjadi tatkala sejumlah truk pengangkut sampah bermanuver hingga kebadan jalan sehingga antrian kemacetan di tengah tumpukan sampah tak terelakkan.Selasa (02/12/2025).
Melihat kondisi tersebut membuat Ketum Amphibi Agus Salim Tanjung So, Si, Ch angkat bicara menanggapi persoalan tersebut.
AMPHIBI ( Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia) selaku lembaga lingkungan hidup mempertanyakan keberadaan tumpukan sampah yang menggunung di pinggir badan jalan.
Dampak dari kegiatan tumpukan sampah yang kabarnya sebagai lokasi pengelolaan sampah TP3SR justru menimbulkan kemacetan jalan serta bau busuk yang menyengat tak disenangi warga pengguna jalan.
” Kita pertanyakan kenapa pengelolaan sampah TP3SR Kabupaten Deli Serdang di lokasi tersebut malah menimbulkan masalah baru, padahal tidak sedikit anggaran yang sudah digelontorkan bagi pengelolaan sampah TP3SR, akantetapi sesuai amatan kita malah lokasi tersebut menjadi lokasi penumpukan sampah bukannya dipilah dan diolah menjadi bahan jadi yang dapat dimanfaatkan kembali, bukannya habis dipilah malah diperjualbelikan kembali ke suatu tempat.
Hal itulah yang kita sayangkan dalam pengelolaan sampah program TP3SR seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan sampah bukan justru sebaliknya malah menimbulkan persoalan baru.Tegas Ketum Amphibi tersebut.(Leo/Amphibi).